LITERASI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

KONDISI LITERASI MEDIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA


            Literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam berbagai bentuk medium. Melalui pendidikan bermedia diharapkan seseorang dapat merefleksikan nilai-nilai pribadinya, menguasai berbagai teknologi informasi, mendorong kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah dan kreatif, dan mendorong demokratisasi.

        Tujuan dari melek media/literasi media adalah :
  1. Membantu orang mengembangkan pemahaman yang lebih baik; 
  2. Membantu mereka untuk dapat mengendalikan pengaruh media dalam kehidupan sehari-hari dan; 
  3. Pengendalian dimulai dengan kemampuan untuk mengetahui perbedaan antara pesan media yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan pesan media yang “merusak.”
        Meski pada awalnya literasi media ditujukan kepada semua sumber rujukan informasi seperti buku, majalah, artikel jurnal, televisi, radio dan lainnya. Namun saat ini literasi media yang mendesak untuk menjadi fokus perhatian ialah media internet karena kemudahan dalam mengakses dengan telepon genggam yang praktis dan dapat dibawa ke mana saja, termasuk oleh kalangan pelajar.

        UNESCO menyebutkan Indonesia termasuk urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Menurut data UNESCO, minat baca di Indonesia sangat rendah hanya 0,001%. Menurut riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara. Padahal, dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung kegiatan membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

       Pada 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kata Data melakukan survey status literasi digital nasional yang mengacu pada kerangka literasi digital unit UNESCO. Hasil dari suvey tersebut menunjukan bahwa literasi digital Indonesia ada pada angka 3,47 dari skala 1-4 hal ini menunjukan bahwa literasi media di Indonesia masih berada di level sedang. 
    
       Masalah selanjutnya adalah pesatnya pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam menilai dan mengecek kebenaran sumber informasi media melalui teknologi digital atau yang disebut dengan lierasi media digital. Tanpa diimbangi dengan literasi media, masyarakat tidak memvalidasi terlebih dahulu informasi yang diterima sehingga berakibat pada menyebarnya berita palsu di berbagai media.
    
        Oleh karena itu, literasi media sangat penting diajarkan sejak dini melalui pendidikan. Hal ini dapat dimulai dari level sekolah sehingga dapat menjadi solusi yang efektif karena memberikan pembekalan bagi masyarakat untuk dapat mengkritisi informasi di inernet sejak usia dini.
  

SUMBER REFERENSI :

Ainiyah, Nur (2017). Membangun Penguatan Budaya Literasi Media dan Informasi dalam Dunia Pendidikan. JPII. 2(1). 69

Guntarto, B. dkk. 2011. Gerakan Literasi Media di Indonesia. Yogyakarta: Rumah SInema

https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-basa-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media

https://mediaindoensia.com/humaniora/433674/nilai-literasi-digital-indonesia-347-poin-ini-artinya

https://theconversation.com/masih-ada-banyak-celah-dalam-pengajaran-literasi-media-digital-di-level-sekolah-150960

Komentar